-Ada di Langit-


Aku tinggal di bumi, tapi carilah aku di langit.
Sebab aku tertahan di antara bintang-bintang.
Jemput aku dengan doa-doa setelah shalatmu.
Tengadahkan tanganmu atau bersujud, berdoa-lah untuk memintaku.
Aku tertahan dan garis batas yang membentang di antara kita selebar langit dan bumi.

Aku tinggal di bumi, tapi carilah aku di langit.
Di sepertiga malammu saat Tuhan turun ke langit bumi.
Mintalah aku yang berada di genggaman tangan-Nya.
Percuma mencariku di bumi, sebab kunci itu ada di langit.
Kunci yang akan menghapus garis batas diantara kita.
Mengubah garis yang tadinya neraka menjadi surga.

Aku berada di tempat yang tidak bisa kau temui di bumi, tapi kau bisa menemuiku di langit.
Meski bukan wujud kita yang bertemu, melainkan doa-doa kita yang menggetarkan singgasana-Nya.
Temukan aku di langit. Di dalam doa-doa panjangmu, di dalam harapanmu.

Meski kita tidak saling tahu nama, tidak saling tahu rupa, jemputlah aku di langit.
Sebab aku tahu, kau mengenalku bukan karena nama dan rupa.
Doa kita telah bertemu sebelum fisik kita.

Mudah bagi-Nya membuat kita kemudian bertemu.
Tidak hanya bertemu, tapi juga dipersatukan.
Sebagaimana doa-doa yang sebelumnya telah kita panjatkan.

Pertemuan kita yang pertama berada dilangit,kan?
Sekarang kau tahu mengapa aku memintamu mencariku dilangit?

-Kurniawan Gunadi (novel Lautan Langit)




0 komentar